Hari itu, dia mampir ke kota lama dalam perjalanan bisnis, tiba-tiba menerima pesan: "Apa kamu sedang tidak sibuk? Aku ingin bertemu lagi denganmu." Itu adalah Linh - sahabat dekatnya semasa sekolah menengah, yang pernah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kenangan masa sekolahnya.
Ketika mereka bertemu lagi, Linh bukan lagi gadis nakal yang dulu, tapi seorang wanita dewasa, dengan postur tubuh ramping namun lengkungannya terlihat jelas, tatapannya tajam namun penuh kehangatan. Gaun yang menempel di tubuhnya, memperlihatkan kulitnya yang putih halus dan kaki jenjangnya, membuat jantungnya berdebar kencang sejak detik pertama mereka bertemu.
Dia mengajaknya ke rumahnya. Ruangan kecil itu memiliki nuansa feminin, harum dengan aroma minyak esensial. Mereka sama-sama minum anggur, menceritakan kembali kenangan masa sekolah. Tatapan Linh mulai menjadi penuh khayalan, bibirnya yang merah merona sedikit terbuka setelah setiap tegukan anggur, dan jarak di antara mereka semakin dekat...
Tinggalkan Komentar