Tinggal untuk belajar bimbingan, siswa yang beruntung langsung memukul guru pembimbing.

  •  1
  •  2
  • Komentar  Memuat


    Dia masuk ke dalam kelas dengan rambut yang diikat rapi, gaun yang membentuk tubuhnya dengan sempurna menonjolkan setiap lekuk tubuhnya yang menawan. Tidak terlalu muda, tapi pengalaman dan tatapan tenangnya membuatku - seorang mahasiswa tahun akhir - tak bisa mengalihkan pandangan. Hari ini, hanya tersisa kami berdua di kelas tambahan, dan suasana di antara kami terasa begitu dekat dengan keintiman yang aneh.
    Dia mengajar dengan suara lembut, setiap kali dia membungkuk dekatku untuk menunjukkan soal, wangi lembut dari tubuhnya membuat jantungku berdebar. Aku tidak tahu apakah itu karena cahaya yang lembut atau tatapan matanya yang terasa lebih hangat dari biasanya, tetapi pada saat dia meletakkan tangannya di atas tanganku untuk memperbaiki satu kesalahan perhitungan, seluruh tubuhku terasa kesemutan.
    "Kamu sedikit merah di wajah..." - dia berkata pelan, tetapi tatapannya tidak menghindar. Aku menelan ludah, menatap langsung ke matanya. Kami terdiam selama beberapa detik, lalu seperti ada tali tak terlihat yang menarik kami lebih dekat. Saat bibir bersentuhan, segala sesuatu di sekitar kami seakan menghilang.
    Tinggal untuk belajar bimbingan, siswa yang beruntung langsung memukul guru pembimbing.